Senin, 28 Desember 2015

Pendidikan Tanpa Uang, Kehidupan Tanpa Pendidikan

(Tema : Konflik Sosial dan Integrasi Masyarakat)

Pendidikan adalah hal wajib di Indonesia yang harus dilaksanakan selama 12 tahun. 12 tahun bukanlah hal yang sebentar, karena penerus bangsa diharapkan mampu bersaing dengan penerus penerus lainnya didunia. kehidupan kini semakin sulit, ditambah dengan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi harganya. tidak sedikit orang yang harus bekerja banting tulang hanya untuk membeli sesuap nasi atau segenggam beras. mereka rela untuk bekerja dari pagi sampai bertemu pagi kembali demi membahagiakan keluarga yang sudah menunggu dirumah. tetapi sayangnya, tidak semua keluarga berfikir untuk melakukan hal itu walaupun itu untuk anaknya sendiri.

hidup dinegara yang sudah serba moder ini tidak hanya membutuhkan pendidikan gratis dari pemerintah, tetapi juga hal hal lain penunjang pendidikan yang tidak disediakan oleh pemerintah. seperti biaya untuk membeli seragam, alat tulis, buku pelajaran, dan lainnya untuk memenuhi tugas tugas disekolah. meman kini sudah disediakan bantuan dana untuk membeli barang barang tersebut. tetapi sebagai manusia yang membutuhkan makan untuk dapat hidup, pastinya akan mempergunakan dana yang diberikan untuk kebutuhan fisiologis tersebut. maka dari itu banyak pelajar indonesia yang memutuskan untuk berhenti mengemban ilmu yang seharusnya wajib ia lakukan selama 12 tahun. 

anak-anak yang wajib belajar dengan subsidi negara kini harus bersaing dengan berbagai anak-anak lain yang berusaha masuk sekolah negeri dengan menggunakan cara kotor seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang. sungguh ironis memang tapi apa yang harus dilakukan lagi? semua orang pastinya membutuhkan uang, begitu pula dengan orang orang petinggi yang menjalankan pekerjaan didunia pendidikan. 

kini apa solusi terbaik untuk membantu anak anak yang tidak mampu untuk menjalankan wajib belajar 12 tahun? memberikan uang ? memberikan seragam? ataukah harus memberikan segala yang diperlukan untuk menjalankan wajib belajar 12 tahun? menurut saya, solusinya bergantung dari individu itu sendiri dan juga keegoisan orang orang yang memiliki uang untuk mampu memberikan tempat duduk bagi mereka yang memerlukan pendidikan. uang memang bukan segalanya, tetapi hidup tanpa uang seperti mayat hidup yang berjalan mencari kehidupan. 

refrensi : 
http://news.detik.com/berita/1959260/kisah-bocah-penyemir-sepatu-di-jakarta-putus-sekolah-demi-sesuap-nasi
https://furkanny.wordpress.com/industrial-eng/term-iii/ilmu-sosial-dasar/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar