(Tema: Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat)
Kehidupan manusia memiliki siklus yang sama dengan makhluk hidup yang lainnya. lahir, tumbuh, berkembang, menua, dan berakhir pada mati. seperti mengambil kertas secara acak pada sebuah undian, kehidupan ini penuh dengan teka-teki yang terahasia dengan sangat hebatnya. tidak ada yang mampu menebak kehidupan beberapa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan ataupun tahun yang akan datang. seperti memastikan kelahiran anak perempuan atau laki-laki. kemudian memiliki kekayaan yang berlebih, cukup, atau kurang. kemampuan baik atau kurang. ataupun perbedaan perbedaan sosial lainnya.
Perbedaan sosial yang terjadi pada kehidupan mengakibatkan terciptanya dinding dinding pembatas yang memisahkan mereka berdasarkan kriteria kriteria tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh masing masing individu. seperti yang terjadi pada pergaulan siswa siswi pada tingkat sekolah dasar, menengah pertama, ataupun atas. jangan berfikir terlalu jauh pada kehidupan setelah selesai masa belajar, anak anak yang masih belajarpun sudah mampu memilih kelompok yang mereka inginkan. individu yang memiliki kesamaan hobi, kepintaraan, kekayaan, dan kemampuan berkumpul menjadi satu dengan kelompoknya masing masing. sedangkan individu yang tidak masuk kedalam kategori tersebut memilih untuk menyendiri dan berusaha untuk hidup dengan damai tanpa adanya bullying dari kelompok kelompok lain disekitarnya.
kehidupan bullying sudah sangat marak terjadi di Indonesia. seperti pada kasus yang terjadi pada seorang anak bernama Muhammad Zulfikar Rakhmat. seorang anak dengan disabilitas yang mengalami bullying dari teman teman sekolahnya semasa duduk dibangku menengah pertama. cacian, makian, kekerasaan dialami olehnya karena dia memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan siswa-siswa lainnya disekolah. hanya kekuatan, kesabaran, dan cita-citanya yang membuat dirinya mampu untuk bertahan diantara bullying tersebut. lepas dari bangku sekolah menengah pertama. zulfikar memutuskan untuk pindah kenegara Qatar untuk melanjutkan sekolahnya. hal baik terjadi setelah sekian banyak penderitaan yang dia alami semasa di Indonesia. pertemanan dan hangatnya persahabatan didapatkan dari teman-temannya disekolah baru.
Tidak sepatutnya sesama manusia melakukan bullying. terlebih lagi terhadap individu yang memiliki disabilitas seperti zulfikar. sesungguhnya tidak akan pernah ada yang mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan. ada pepatah yang mengatakan bahwa setelah badai maka datanglah pelangi, setelah usai dari pembullyian, kini zulfikar berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat terbaik di Universitas Qatar. Proses pembullyian yang terjadi karena adanya perbedaan lapisan sosial mungkin terjadi karena seseorang sangat takut, benci, atau memang senang memiliki hiburan dengan mempermainkan manusia.
kembali keperan keluarga, seharusnya keluarga mampu mengajarkan anak anaknya untuk mampu berteman dengan siapapun, meskipun dia dari kalangan manusia dengan disabilitas. sesungguhnya manusia dengan disabilitas bukanlah kececatan yang harus diasingkan, melainkan manusia ciptaan tuhan yang sangat langka dan istimewa. seperti hewan atau tumbuhan yang tumbuh dengan cacat pastinya akan memiliki harga jual yang sangat tinggi dibandingkan dengan hewan atau tanaman yang tumbuh secara normal. begitu juga manusia yang memiliki disabilitas adalah manusia dengan sejuta kemampuan yang terbalut dengan kekurangan. seperti yang diketahui, nahwa seseorang dengan disabilitas memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam satu bidang dibandingkan manusia yang lainnya.
Refrensi :
http://ppiuk.org/aku-sekolah-dan-disabilitas/
http://news.okezone.com/read/2015/12/23/65/1273606/kisah-mahasiswa-keterbatasan-fisik-asal-indonesia-sukses-di-inggris
Refrensi :
http://ppiuk.org/aku-sekolah-dan-disabilitas/
http://news.okezone.com/read/2015/12/23/65/1273606/kisah-mahasiswa-keterbatasan-fisik-asal-indonesia-sukses-di-inggris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar