Senin, 28 Desember 2015

Tuntutan Gaya Hidup Modern

(Tema : Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan)

dari tahun ketahun, cara hidup manusia semakin berubah. sifat dasar manusia yang egois, serakah, dan tak pernah puas dengan satu hal terus saja menuntutnya untuk terus melakukan hal yang lebih dan lebih agar dapat diterima dimasyarakat luas. sudah terlihat hasil dari semua itu, kini kehidupan lebih modern dibanding jaman dahulu. bercakap jarak jauh dengan surat sudah digantikan oleh SMS, telepon rumah sudah berganti pada handphone yang sudah multifungsi. bahkan telepon pun sudah diganti dengan videocall. semuanya sudah bukan hal yang aneh lagi. hampir semua orang sudah mampu mengoperasikan smarphone dan memilikinya minimal satu didalam saku. 

tak banyak orang yang dengan sangat mudah untuk mendapatkan kecanggihan teknologi tersebut, ada juga orang lain harus berjuang hanya demi sebuah smarthphone dengan kamera cantik dan aplikasi editing lainnya. setiap orang rela melakukan pekerjaan yang halal ataupun tidak demi memuaskan hasrat dan mampu mengikuti jaman modern ini. adapun orang yang harus menggali lubang tutup lubang, atau yang sering kita sebut dengan berhutang hanya untuk membeli barang tersebut. hal ini tidak berdampak positif untuk kehidupannya bahkan perekonomiannya.

mungkin kebahagian mampu didapatkan setelah mendapatkan barang modern tersebut, tapi selanjutnya ? hutang beserta bunganya akan merusak perekonomian bahkan kehidupan secara berangsur. seperti yang kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini nilai rupiah terus saja menurun sampai angka Rp 14.000. semua ini adalah dampak dari gaya hidup yang sangat modern. orang orang saling berlomba untuk dapat membeli barang buatan luar negeri agar dapat bersaing dengan orang lain. semakin sering hal itu terjadi, maka semakin turun pula nilai rupiah. hal kecil yang dapat kita lakukan saat ini hanyalah mengurangi nilai konsumtif diri terhadap barang barang modern buatan luar negeri dan mulailah membeli barang barang lokal buatan dalam negeri. 

refrensi :
http://economy.okezone.com/read/2015/08/31/320/1205485/dampak-dolar-perajin-tas-kulit-kurangi-produksi-merumahkan-karyawan
http://economy.okezone.com/read/2015/08/27/20/1203587/gubernur-bi-laporkan-penyebab-melemahnya-rupiah
http://indonesian.irib.ir/ranah/sosialita/item/94098-dampak-teknologi-komunikasi-pada-gaya-hidup-1

Pendidikan Tanpa Uang, Kehidupan Tanpa Pendidikan

(Tema : Konflik Sosial dan Integrasi Masyarakat)

Pendidikan adalah hal wajib di Indonesia yang harus dilaksanakan selama 12 tahun. 12 tahun bukanlah hal yang sebentar, karena penerus bangsa diharapkan mampu bersaing dengan penerus penerus lainnya didunia. kehidupan kini semakin sulit, ditambah dengan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi harganya. tidak sedikit orang yang harus bekerja banting tulang hanya untuk membeli sesuap nasi atau segenggam beras. mereka rela untuk bekerja dari pagi sampai bertemu pagi kembali demi membahagiakan keluarga yang sudah menunggu dirumah. tetapi sayangnya, tidak semua keluarga berfikir untuk melakukan hal itu walaupun itu untuk anaknya sendiri.

hidup dinegara yang sudah serba moder ini tidak hanya membutuhkan pendidikan gratis dari pemerintah, tetapi juga hal hal lain penunjang pendidikan yang tidak disediakan oleh pemerintah. seperti biaya untuk membeli seragam, alat tulis, buku pelajaran, dan lainnya untuk memenuhi tugas tugas disekolah. meman kini sudah disediakan bantuan dana untuk membeli barang barang tersebut. tetapi sebagai manusia yang membutuhkan makan untuk dapat hidup, pastinya akan mempergunakan dana yang diberikan untuk kebutuhan fisiologis tersebut. maka dari itu banyak pelajar indonesia yang memutuskan untuk berhenti mengemban ilmu yang seharusnya wajib ia lakukan selama 12 tahun. 

anak-anak yang wajib belajar dengan subsidi negara kini harus bersaing dengan berbagai anak-anak lain yang berusaha masuk sekolah negeri dengan menggunakan cara kotor seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang. sungguh ironis memang tapi apa yang harus dilakukan lagi? semua orang pastinya membutuhkan uang, begitu pula dengan orang orang petinggi yang menjalankan pekerjaan didunia pendidikan. 

kini apa solusi terbaik untuk membantu anak anak yang tidak mampu untuk menjalankan wajib belajar 12 tahun? memberikan uang ? memberikan seragam? ataukah harus memberikan segala yang diperlukan untuk menjalankan wajib belajar 12 tahun? menurut saya, solusinya bergantung dari individu itu sendiri dan juga keegoisan orang orang yang memiliki uang untuk mampu memberikan tempat duduk bagi mereka yang memerlukan pendidikan. uang memang bukan segalanya, tetapi hidup tanpa uang seperti mayat hidup yang berjalan mencari kehidupan. 

refrensi : 
http://news.detik.com/berita/1959260/kisah-bocah-penyemir-sepatu-di-jakarta-putus-sekolah-demi-sesuap-nasi
https://furkanny.wordpress.com/industrial-eng/term-iii/ilmu-sosial-dasar/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/

Cikal Bakal Pertumbuhan Perkotaan

(Tema : Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan) 
 
Manusia yang hidup dijaman dengan serba kemajuan teknologi memiliki pemikiran yang sangat kritis terhadap masyarakat pedesaan yang sangat sedikit mengetahui perkembangan tekonologi. masyarakat pedesaan memiliki penyebaran teknologi yang sangat lambat dibanding dengan masyarakat perkotaan. masyarakat perkotaan kini hidup dengan sangat layak sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat tinggi. namun dibalik semua itu terdapat masyarakat yang mengalami dampaknya, yaitu kemiskinan. kemiskinan ini adalah pengaruh dari persaingan dan mengakibatkan pengangguran. 

masyarakat perkotaan menganggap bahwa masyarakat pedesaan adalah sekumpulan manusia yang hidup disebuah daerah tanpa pengetahuan yang berujung dengan kebodohan. sesungguhnya seluruh orang orang penting yang kini berada pada jabatan tinggi pemerintahan adalah darah dari masyarakat pedesaan yang sudah berkembang menjadi manusia yang mampu bersaing diperkotaan. seharusnya masyarakat perkotaan yang kini sudah sukses tidak melupakan kehidupan masyarakat pedesaan. mereka harusnya bekerja keras untuk memajukan ilmu pengetahuan dan penyetaraan teknologi disetiap desa dan daerah. 

banyak sekali kota kota kecil di Indonesia adalah sebuah desa terpencil yang sudah berkembang menjadi kota yang cukup diakui. sebagai contoh adalah kota depok yang dahulunya adalah kota dengan sedikit penghuni yang kini sudah banyak sekali penghuninya. kehidupan masyarakat perkotaan tanpa adanya masyarakat pedesaan akan tidak terkendali. karena masyarakat pedesaan adalah pemasok kebutuhan pangan terbesar untuk masyarakat perkotaan. apabila tidak ada masyarakat pedesaan, tidak ada lagi masyarakat yang mampu melihat keindahan alam yang sudah dijaga oleh masyarakat pedesaan. 
 
refrensi :
http://kibardepok.com/2015/10/17/cikal-bakal-kaum-urban-di-kota-depok/
http://gazaxavier.blogspot.co.id/2009/12/masalah-sosial-di-kota-dan-di-desa.html
https://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/ 

Manusia Normal dan Disabilitas dengan Satu Tujuan


(Tema: Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat)

 Kehidupan manusia memiliki siklus yang sama dengan makhluk hidup yang lainnya. lahir, tumbuh, berkembang, menua, dan berakhir pada mati. seperti mengambil kertas secara acak pada sebuah undian, kehidupan ini penuh dengan teka-teki yang terahasia dengan sangat hebatnya. tidak ada yang mampu menebak kehidupan beberapa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan ataupun tahun yang akan datang. seperti memastikan kelahiran anak perempuan atau laki-laki. kemudian memiliki kekayaan yang berlebih, cukup, atau kurang. kemampuan baik atau kurang. ataupun perbedaan perbedaan sosial lainnya. 

Perbedaan sosial yang terjadi pada kehidupan mengakibatkan terciptanya dinding dinding pembatas yang memisahkan mereka berdasarkan kriteria kriteria tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh masing masing individu. seperti yang terjadi pada pergaulan siswa siswi pada tingkat sekolah dasar, menengah pertama, ataupun atas. jangan berfikir terlalu jauh pada kehidupan setelah selesai masa belajar, anak anak yang masih belajarpun sudah mampu memilih kelompok yang mereka inginkan. individu yang memiliki kesamaan hobi, kepintaraan, kekayaan, dan kemampuan berkumpul menjadi satu dengan kelompoknya masing masing. sedangkan individu yang tidak masuk kedalam kategori tersebut memilih untuk menyendiri dan berusaha untuk hidup dengan damai tanpa adanya bullying dari kelompok kelompok lain disekitarnya. 

kehidupan bullying sudah sangat marak terjadi di Indonesia. seperti pada kasus yang terjadi pada seorang anak bernama Muhammad Zulfikar Rakhmat. seorang anak dengan disabilitas yang mengalami bullying dari teman teman sekolahnya semasa duduk dibangku menengah pertama. cacian, makian, kekerasaan dialami olehnya karena dia memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan siswa-siswa lainnya disekolah. hanya kekuatan, kesabaran, dan cita-citanya yang membuat dirinya mampu untuk bertahan diantara bullying tersebut. lepas dari bangku sekolah menengah pertama. zulfikar memutuskan untuk pindah kenegara Qatar untuk melanjutkan sekolahnya. hal baik terjadi setelah sekian banyak penderitaan yang dia alami semasa di Indonesia. pertemanan dan hangatnya persahabatan didapatkan dari teman-temannya disekolah baru. 


Tidak sepatutnya sesama manusia melakukan bullying. terlebih lagi terhadap individu yang memiliki disabilitas seperti zulfikar. sesungguhnya tidak akan pernah ada yang mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan. ada pepatah yang mengatakan bahwa setelah badai maka datanglah pelangi, setelah usai dari pembullyian, kini zulfikar berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat terbaik di Universitas Qatar. Proses pembullyian yang terjadi karena adanya perbedaan lapisan sosial mungkin terjadi karena seseorang sangat takut, benci, atau memang senang memiliki hiburan dengan mempermainkan manusia. 

kembali keperan keluarga, seharusnya keluarga mampu mengajarkan anak anaknya untuk mampu berteman dengan siapapun, meskipun dia dari kalangan manusia dengan disabilitas. sesungguhnya manusia dengan disabilitas bukanlah kececatan yang harus diasingkan, melainkan manusia ciptaan tuhan yang sangat langka dan istimewa. seperti hewan atau tumbuhan yang tumbuh dengan cacat pastinya akan memiliki harga jual yang sangat tinggi dibandingkan dengan hewan atau tanaman yang tumbuh secara normal. begitu juga manusia yang memiliki disabilitas adalah manusia dengan sejuta kemampuan yang terbalut dengan kekurangan. seperti yang diketahui, nahwa seseorang dengan disabilitas memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam satu bidang dibandingkan manusia yang lainnya. 

Refrensi :  
http://ppiuk.org/aku-sekolah-dan-disabilitas/
http://news.okezone.com/read/2015/12/23/65/1273606/kisah-mahasiswa-keterbatasan-fisik-asal-indonesia-sukses-di-inggris