Menyadari adanya pelanggaran hak cipta ini, pihak Descendants
of the Sun pun berniat menindak para pelanggar. Hal itu dilakukan untuk
melindungi hak-hak pihak yang terlibat.
"Perusahaan, organisasi dan individu yang
bukan sponsor, pendukung atau perusahaan terkait yang memanfaatkan hak cipta
tanpa persetujuan di awal akan ditindak secara tegas," kata seorang sumber
kepada media lokal seperti dilansir Hancinema.
"Mereka harusnya membayar sejumlah harga yang
pantas untuk isinya dan ini adalah metode untuk melindungi hak di
dalamnya," lanjut mereka.
Saat ini tim produksi tengah melakukan penelusuran
terkait berbagai bentuk pelanggaran hak cipta pada Descendants of the Sun.
"Drama ini adalah hasil dari kerja keras dan
layak untuk diperlakukan dengan penuh hormat. Kami sedang mengumpulkan informasi
terkait pelanggaran-pelanggaran hak cipta," pungkas mereka.
Perkembangan teknologi masa kini memang sudah
sangat berkembang dengan pesatnya. Apalagi untuk Negara Korea Selatan yang
sudah cukup terkenal dibidang teknologinya seperti bidang teknologi smarthphone
dan juga otomotif. Selain itu, korea selatan juga sangat terkenal dengan K-Pop
dan juga Drama yang sangat terkenal dimata dunia tak terkecuali Indonesia.
Pembuatan Drama Korea bukanlah hal yang mudah, seperti halnya pembuatan
sinetron diindonesia, drama korea yang hanya menghabiskan 16episode saja sudah
mengeluarkan modal yang sangat besar. Salah satunya drama yang saat ini sedang
buming dikalangan pecinta drama diseluruh dunia, yaitu descendants ot the sun
yang sudah mengeluarkan 13 miliar Won (Rp141 miliar). Berapa kerugian yang
dapat ditimbulkan apabila teknologi yang berkembang malah digunakan untuk
membajak drama yang sedang naik daun ini. Sebagai manusia dengan ilmu
pengetahuan yang tinggi, tidak seharusnya kita melakukan pembajakan terhadap
karya orang lain. Teknologi yang sudah berkembang dengan baik diduniamodern ini
seharusnya dipakai dengan sebaik mungkin tanpa harus merugikan orang lain demi
kepuasan pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar