Minggu, 05 April 2015

Keindahan dari puncak gunung cikuray


Bermula dari ajakan teman, akhirnya wahyu teman SMA saya tertarik untuk memulai pendakian gunung cikuray. Gunung cikuray terdapat didaerah garut jawa barat. Pendadakian dimulai dari Ciawi pada hari Sabtu, 7 Maret 2015 pukul 19.00. Semuanya berkumpul di masjid amaliyah untuk persiapan ke Garut dan juga untuk berkenalan dengan sesama pendaki lainnya. Pada pendakian kali ini, Wahyu sangat beruntung karena berkesempatan medaki dengan pembawa acara jejak petualang, yaitu Sintia tengan. sebelum berangkat, semuanya tidak lupa untuk mengerjakan kewajiban sholat isya terlebih dahulu. Pada pukul 21.00, mobil tronton datang untuk mengantar para pendaki sampai kegarut. Pada pukul 07.00 pagi, sampailah mereka digarut. Lalu mereka pergi untuk sarapan dan berganti pakaian dan sepatu untuk menanjak. 

Dari 100 orang peserta yang mengikuti pendakian saat itu, panitia membagi kelompok menjadi 7. Masing - masing kelompok diberikan arahan oleh panitia. Pada pukul 08.00 pendakian dimulai. Awal pendakian dihiasi oleh pemandangan kebun teh yang sangat bagus. Ketika sudah sampai pada tulisan "Anda Memasuki Kawasan Hutan", suasananya berubah menjadi gelap karena pepohonan yang sangat tinggi. Banyak sekali akar akar yang keluar dari tanah, dan juga kabut mulai turun. Trek kali ini sangat licin dengan jalur yang senada yaitu jalur menanjak tanpa ada belokan. Semakin keatas semakin tebal kabutnya, dan semakin tebal akar akar pohonnya. 

Dipertengahan perjalanan, hujan turun. semua pendaki mengeluarkan ponconya masing - masing dan melanjutkan pendakian. Hujan mengakibatkan trek menjadi sangat licin dan sangat harus berhati hati. Sudah Hampir 7 jam perjalanan. dan mereka semua baru sampai ditengah perjalanan. tempat pembuatan tenda adalah di Pos 7. sekitar pukul 5 sore, mereka sampai di pos 7 dan dengan segera membuat tenda karena langit yang sudah gelap dan hujan. Udaranya sangat dingin dengan kabut yang sangat tebal. Karena udara yang sangat dingin, maka tenda yang seharusnya ditempati untuk 2 orang dijadikan 4 orang agar suhu didalam tenda menjadi hangat. 

Setelah itu mereka semua beristirahat dan tidur hingga pukul 5 pagi semuanya bagun dan bersiap untuk melihat pemandangan sunrice. Namun sayang, pagi itu hujan masih mengguyur sehingga kabut masih menutupi gunung cikuray. Perjalanan belum selesai, mereka belum sampai dipuncak gunung. Namun perjalanan kepuncak gunung tidak memakan banyak waktu, hanya 5 menit perjalanan mereka sudah sampai di puncak gunung. Karena hujan yang turun, pemandangan tertutup dengan kabut. Namun semakin siang matahari mulai memancarkan cahayanya yang sempat tertutup oleh awan. pemandangannya sangat indah. semua kelelahan seakan terbayar dengan semua keindahaan di puncak gunung cikuray. pada pukul 10.00 semuanya turut menuju pos 7 untuk sarapan.

Setelah itu mereka semua packing untuk penurunan. Pada pukul 12.00 perjalanan menuruni gunung dimulai dan sekitar pukul 16.00 mereka telah sampai di pemancar. semua beristirahat untuk perjalanan pulang. Seharusnya mereka sudah dapat pulang pada pukul 17.00, namun karena ada yang kelelahan sampai pingsan. akhirnya perjalanan pulang diundur hingga pukul 23.00. dan sampailah dikampung rambutan jakarta timur pada pukul 04.00 pagi.  


si pedas favorite keluarga, "jengkol balado"


Sudah hampir 19 tahun aku hidup bersama keluargaku yang berada ditengah tengah adat betawi, sunda, dan jawa. Banyak sekali makanan yang ada disekitar kami, namun ada satu makanan yang sudah menjadi makanan terfavorite kami satu keluarga. Kakek, nenek, paman, tante, sepupu, bahkan cucu dan cicit. Setiap kali berkumpul dirumah Kakek, satu menu yang tak boleh dilupakan adalah jengkol balado. Banyak sekali orang yang berkata kalau jengkol adalah makanan menjijikan yang meninggalkan bau setelah memakannya. tapi menurut kami, jengkol adalah satu makanan yang tak boleh ditinggalkan. jengkol termasuk jenis bahan makanan yang terbilang mahal. ketika mamaku sedang memasak jengkol balado ini, aku sempat menanyakan harga dipasaran saat ini. yaitu untuk satu per empat kilo jengkol dijual dengan harga 9.500 ribu rupiah. dan hasilnya hanya semangkok saja. 

Pengolahan jengkol terbilang mudah, namun mamaku mempunya trik dalam pemasakannya. Biasanya mamaku akan merendam jengkol selama 1 hari satu malam supaya tidak meninggalkan bau dimulut. kemudian direbus selama 1 jam dengan mengunakan daun salam dan sereh agar lebih legit dan baunya hilang. setelah matang, jengkol ditiriskan dan ditunggu hingga dingin. Sambil menunggu jengkol dingin, selanjutnya adalah menyiapkan bumbu. bumbunya adalah cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, daun salam, lengkuas, garam, dan gula. 

Pertama, haluskan cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan kemiri. untuk lebih nikmat, disarankan untuk menghaluskan dengan menggunakan penghalus tradisional yang biasa disebut cobek. Namun, jika memang tidak mempunyai waktu banyak dapat menggunakan alat blender. Setelah itu iris jengkol menjadi 3 bagian. Lalu, panaskan minyak. kalau sudah panas masukkan bahan bahan yang sudah dihaluskan. tumislah sampai harum. kemudian masukan daun salam, dan lengkuas. aduk aduk sebentar dan masukkan jengkol yang sudah diiris menjadi 3 bagian. aduk aduk hingga rata, lalu tambahkan gula dan garam. aduk aduk lagi sebentar dan tunggu hingga bumbu meresap. dan jengkol balado pun siap untuk dihidangkan. Lebih enak lagi jika dihidangkan bersama dengan nasi panas dan kerupuk. selamat mencoba ;)